Saturday, March 31, 2012


FACEBOOK.. OH FACEBOOK...
Di ufuk sebelah barat, lembayung jingga mulai menghantar sang surya ketempat peristirahatannya. Jalan Urip Sumoharjo tampak ramai oleh pedagang asongan dan beberapa pembeli yang sedang menikmati keramaian jalan itu. Penjual sepatu yang selalu meneriakkan slogannya untuk menarik pembeli. “ Beli satu pasang dapat dua buah” hahaha, lucu bukan.

Nis.. kamu mau beli apa? Dari tadi diam terus.”  kata Ayu.
“ Hmm.. apa ya, aku mau lollipop aja,Yu.” jawab Nisa.
Mereka berdua adalah anak SMA INSAN BAKTI. Setiap Sabtu sore, mereka sering mampir ke JUS alias Jalan Urip Sumoharjo ini. Bermaksud untuk cari hiburan, shopping. atau sekedar cuci mata. 
Nis, kamu udah buat facebook belum?” Tanya Ayu
“ Belum. Nggak sempet. Tiap hari ada tugas terus jadinya aku nggak sempet. Emang kenapa?” dengan terus menikmati lollipopnya Nisa menjawab pertanyaan Ayu.
“Aku saranin cepet buat facebook. deh, biar kamu nggak dijulukin jadul”
“Aduh Ayu, biarin orang mau bilang apa. Emang Cuma facebook doang yang bisa buat kita nggak di julukin jadul?”
“Terserahlah”
Mereka berniat untuk pergi ke warnet sebentar. Sebenarnya Nisa nggak mau, tapi Ayu memaksanya. Nisa pun nurut saja. Ayu berniat untuk membuatkan Nisa facebook. Ayu piker Nisa tidak mau membuat facebook karena nisa tidak tahu cara membuat facebook. Ternyata salah, Nisa bahkan lebih lihai menggunakan akun facebook tersebut daripada Ayu.
Hari itu juga Nisa sudah memiliki facebook. Ayu merasa senang karena nggak biasanya Nisa mau melakukan sesuatu yang dipaksakan. “nama akunnya Nisa d’senyum aja. Seperti akun aku, Ayu d’senyum” saran Ayu. Nisa tidak mau, ia lebih memilih untuk menggunakan nama aslinya, Zahraannisa Al-Hakim.
…….
Nis, kamu sudah buat facebook ya? Kemarin aku nge-add kamu loh.” Acha, teman sekelas Nisa. Nisa hanya tersenyum, kemudian melanjutkan membaca novel.
Teman-temannya memang sudah mengharapkan Nisa segera membuat akun facebook. Evan yang selalu menggoda Nisa, diam-diam mengamati Nisa.
“Evan, kamu suka sama Nisa ya? Dari tadi liati nisa mulu.” celoteh Ayu. Nisa ikut tertawa, begitupun Bondan.
Evan memang mengaggumi sosok Nisa. Ia mengenal Nisa sebagai pribadi yang pendiam, asyik, pintar, pandai bergaul dan seru. Nisa pun sepertinya juga mengaggumi pribadi Evan yang kocak itu.
Sore hari, Nisa membuka akun facebooknya. ia melihat 50 request friendship. Wow.. banyak banget. padahal baru kemarin dia membuat akun facebook. Saat itu juga ia chatting bersama salah seorang teman facebooknya. Raihan Mengaggumi Bunga.
Pemilik akun facebook itu mengaku dirinya bernama Raihan. Ia tidak mau memberi identitas lainnya kecuali namanya dan sekolahnya. Ternyata Raihan dan Nisa satu sekolah. Tapi, Nisa masih bingung, Raihan yang mana, sepertinya disekolahnya tidak ada siswa yag bernama Raihan.
Kurang lebih satu bulan mereka berhubungan lewat facebook. Selama itu, Nisa belum menemukan siswa yang bernama Raihan disekolahnya. “Kamu masih mencari tahu siapa aku ya?” Tanya Raihan lewat dinding Fecebook Nisa.
Nisa semakin penasaran. Orang ini tahu aktifitas yang dilakukkannya disekolah. Seperti saat Nisa harus berlari karena telat masuk kelas dan ia terjatuh tepat di depan pintu kelas. Hal yang memalukan bagi Nisa.
“Eh, Nis… dapat salam tuh dari Raihan” tiba-tiba Acha menyebutkan nama yang Nisa cari disekolah itu.
“Kamu kenal, siapa Raihan itu?” Nisa terlihat antusias.
“Aku kenal dia di facebook, dia bilang dia titip salam buat kamu. Aku juga nggak tahu siapa sebenarnya Raihan itu.” jawaban yang mengecewakan.
“Eh, Dara kenapa tuh, kok nangis ya?” Kata Ayu. Semua mata tertuju pada Dara yang baru saja masuk kelas. Penghuni kelas heboh. Ada apa sih.. ada apa sih.. kata ini popular disaat ada suatu masalah.
Dara menceritakan masalahnya pada teman-temannya. Semua merasa kasihan sekaligus takut. Ya. Facebook Dara di hank sama orang yang nggak bertanggung jawab. foto profilya diganti dengan foto yang haram dilihat, didindingnya ditulis oleh pelaku kata-kata yang nggak pantas diucapkan.
“Kasihan ya Dara.” gumam Nisa.
Nisa menceritakan musibah yang dialami temannya itu pada Raihan. tapi, ternyata Raihan sudah mengetahui masalah tersebut dan meminta Nisa untuk lebih berhati-hati menggunakan akun pribadinya itu. Sikap yang perhatian itu membuat Nisa semakin kagum dan penasaran kepada sosok Raihan ini.
“ Kamu penasaran sama aku nggak sih”
“banget Rai, setahu au disekolah aku nggak ada yang namannya Raihan” tulisan yang membuat Raihan tertawa.
“Dikompetisi basket antar sekolah nanti aku akan datang. “ tiba-tiba Raihan off.
Nisa terpenjarat, jadi selama ini Raihan anak basket. Pantas saja Nisa tidak tahu. Nisa memang tidk begitu tahu pemain-pemain basket andalan sekolahnya kecuali Roni dan Evan . Mungkin Nisa akan bertanya pada mereka tentang Raihan.
…….
“ Evan… kamu kenal Raihan nggak? katanya dia anak basket juga” Nisa berharap Evan kenal dengan Raihan.
“Hmm.. Raihan yang mana? soalnya ada dua Raihan di tim basket aku.” Evan kembali mengingat ingat.
“Oh gitu ya… makasih ya. Sukses buat nanti. Bye…” Nisa pergi begitusaja dan tersenyum. Matanya berbinar binar.

to be continue....^_^

Sunday, March 4, 2012

curhatku

yeah... kalau disuruh milih.. aku lebih memilih untuk tidak menganggapmu sebagai sahabat atau hanya sebatas kenal saja. bagaimana aku tidak berpikiran seperti itu. Kamu yang selama ini aku anggap sebagai teman ternyata dibelakangku kau bertindak bagaikan musih dalam selimut. kau membuat ku keasal dengan semua bualanmu itu. teman ???  masih pantaskah kau ku panggil teman. 

aku memang gampang menganggap orang sebagai sahabatku. tapi jika orang itu hiiih.. bikin ak emosi. lama-lama bisa darah tinggi.... pokoknya jika orang itu dah menghilangkan kepercayaanku padanya iuh... aku bener-benr ga akan menganggapnya teman.

aku benci orang yang sukanya nyindir. apalagi orang yang childish kayak temen aku itu, bawaannya pengen aku transmigrasikan ke pulau terpencil sampe dia sadar dan ga akan nyindir-nyindir orang lain lagi. hufft... pokoknya menyebalkan..bener-bener menyebalkan....